Kab. Lebak –Dimensitv.com – Diduga telah terjadi tindak kejahatan penipuan yang memakan puluhan korban masyarakat di Desa Pasirkupa Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak- Banten.
Diawali oleh inisial L warga Desa Pasirkupa yang mengenal sosok L yang diduga pelaku tindak kejahatan penipuan, dengan modus operandi tawarkan program BPJS dan Bedah Rumah.
Diketahui inisial L ,adalah warga asal Kampung cicenang , Desa pasirkupa Kecamatan Kalanganyar, yang diduga secara sengaja memanfa’atkan L untuk memungut sejumlah uang kepada masyarakat dengan dalih menawarkan program BPJS gratis awalnya.
Karena L, mengaku bisa mengaktifkan kartu BPJS yang sudah off, maka L pun sepakat untuk bekerjasama bertujuan membantu masyarakat di Kampungnya.
Namun L mulai timbul kecurigaan setelah beberapa hari tidak ada realisasi atas janji-janjinya, terkait pembuatan Kartu BPJS ditambah beberapa warga masyarakat menanyakan kepada L terkait hal tersebut. Pada akhirnya L pun menanyakan kepada inisial JL, Hal ini di sampaikan JL kepada awak media media Dimensitv Kamis 23/11/2023.
“Yan itu gimana terkait BPJS, apakah belum di realisasikan warga menanyakan kepada saya,” tutur JL.
Jawaban L kepada JL, “Sabar Pa” saya dari orang merah (Partai) yang sedang mengadakan program bedah rumah, kita alihkan saja programnya Pa,” jawab L kepada JL.
Kala itu JL masih percaya dan pihaknya lanjut memberikan arahan kepada warga sesuai jawaban L, namun seiring berjalannya waktu warga pun kembali resah, karena tetap saja tidak ada realisasi atas program tersebut, akhirnya JL bertekad menanyakan kembali kepada L.
“Ini gimana bedah rumah ko belum ada kejelasannya, ini dari pemerintah atau dari siapa,” tanya JL seraya kesal.
“L menjawab kepada saya ini dari Hamba Allah, dan JL pun memberikan no, handphone Hamba Allah tersebut kepada saya,” ungkap JL.
“Saya mulai sadar kalau saya di manfa’atkan maka saya langsung menyuruh warga sini menghubungi nomor handpon Hamba Allah itu, ternyata nomer L juga, dari situ saya mulai panik karena uang itu saya yang menerima dari masyarakat, sebelum akhirnya saya setorkan ke JL.” jelasnya.
“Akhirnya saya meminta L untuk mengembalikan sejumlah uang masyarakat yang sudah dia makan L pun menyanggupi untuk mengembalikan, salah satu korban ada juga yang diberi jaminan ATM BNI untuk pengambilan uang, tapi saya yakin itu palsu,” ungkap JL.
Lanjut JL “Memang dari sejumlah Sepuluh Juta Rupiah lebih sisa yang belum di kembalikan sekitar lima jutaan lah, tapi yang buat saya kesel L selalu berbohong dan tidak diketahui secara pasti keberadaannya,” pungkas JL.
(Saepudin/Tim)